Popularitas TikTok di seluruh dunia sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Berkat ketenarannya, aplikasi buatan ByteDance asal China ini berhasil mencetak pendapatan sebanyak USD110 juta atau sekitar Rp1,5 triliun di bulan Februari 2021.
Dengan pendapatan tersebut, TikTok kini menyandang sebagai aplikasi non-game dengan pendapatan terbesar di dunia oleh Sensor Tower.
Dalam laporan Top Grossing Worldwide for February 2021, yang dikutip laman resmi Sensor Tower mencatat angka pendapatan TikTok 9 kali lipat lebih besar dibandingkan Februari 2020.
Penyumbang terbesar bagi pendapatan TikTok berasal dari China, yakni 79 persen. Disusul Amerika Serikat (AS) sebesar 8 persen, dan Turki sebesar 3 persen.
Sementara, aplikasi yang berada di posisi kedua dari daftar aplikasi dengan penghasilan tertinggi adalah YouTube. Media sosial di bawah naungan Google itu meraup lebih dari USD82 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
Masih berdasarkan laporan yang sama, penghasilan YouTube disebut meningkat sebesar 23 persen secara year-on-year dibandingkan Februari 2020.
Sensor Tower melihat bahwa pendapatan YouTube paling besar berasal dari Amerika Serikat yang menyumbang 51 persen, kemudian diikuti Jepang yang menyumbang 12 persen.
Sebelumnya diberitakan, TikTok juga menyabet predikat aplikasi non-gaming yang paling banyak diunduh, dengan jumlah unduhan lebih dari 56 juta kali. Diikuti Facebook dengan jumlah unduhan lebih dari 45 juta kali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar