Kebanyakan umat Hindu mengira bahwa Dewi Durga adalah dewi yang menakutkan dan menyeramkan, padahal tidak seperti itu. Bahkan di Bali, dewi Durga dilambangkan dalam bentuk Rangda.
Apakah anda tahu? diantara semua dewa, mana yang paling dipuja oleh umat Hindu pada saat hari Galungan? Tentu saja Dewi Durga. Makanya di Bali pada saat hari Galungan pasti memasang Sampian Candigaan. Karena Candigaan berasal dari kata Candika, sementara Candika adalah nama lain dari Dewi Durga. Jika di India ada perayaan khusus untuk memuja Dewi Durga, perayaan itu bernama Durga Puja dan Kalipuja. Sementara di Bali tidak ada perayaan khusus yang memuja Dewi Durga. Karena Stana Dewi Durga hanya ada di pura Dalem dan di kuburan { Pelinggih Hyang Berawi }. Sedangkan Piodalan di pura Dalem selalu tidak sama antara desa satu dengan desa lainnya. Dewi Durga sebagian besar dipuja oleh penganut aliran Tantrayana.
Ciri khas persembahan untuk Dewi Durga adalah daging babi. Makanya pada saat hari Penampahan Galungan, masyarakat Bali membuat Upakara di halaman rumah berupa Pabiakalan didasari Apejatian, Tebasan Galungan, Penyeneng, dan Canang Genten yang dipersembahkan kepada Dewi Durga. Pada saat Penampahan juga memasang Penjor dengan Sanggah Cucuk sebagai tempat Upakara yadnya kepada Durga dalam wujud beliau sebagai Dewi Uma. Salah satu mantram yang sangat sederhana untuk yadnya kepada Durga adalah sebagai berikut : Om Catur Dewa Maha Sakti, Catur Asrama Bhatari, Siwa Jagatpati Dewi, Durga Sarira Dewi. Dalam bahasa Sanskerta, Durga berarti terpencil atau tidak bisa dimasuki. Sementara dalam bahasa Dewanagari, Durga berarti dewi kemenangan. Beliau memiliki beberapa senjata diantaranya Cakram, petir, teratai, ular, pedang, Gada, terompet kerang, dan Trisula. Sementara kendaraannya adalah Dawon yang artinya macan atau singa. beliau memiliki banyak tangan dan memegang banyak tangan dengan posisi Mudra. Dewi Durga memiliki banyak nama diantaranya Dewi Uma, Dewi Parwati, Dewi Kali, Dewi Candika dan lain-lain.
Dalam sebuah lontar Purwagama Sasana disebutkan bahwa dewi Durga memiliki lima pancaran sakti yang disebut Panca Durga yaitu Kala Durga, Durga Suksmi, Sri Durga, Sri Dewi Durga, dan Sriaji Durga. Semua itu merupakan kekuatan yang maha luar biasa dapat memberikan ketenteraman dan juga dapat menimbulkan bencana. Inilah yang menguasai ke 5 arah mata angin. Karena itu pada saat ritual Pengerehan atau Transformasi, kekuatan inilah yang dimohonkan untuk hadir dan bersedia untuk berstana dalam sebuah Tapakan Ida Bhatara berupa Rangda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar