Siwa Karana /Budha Paksa Pakarana adalah syarat mutlak yang harus dimiliki Sulinggih dalam melakukan tugasnya memimpin dan mengantarkan umat Hindu didalam melaksanakan upacara.
Dalam perangkat pemujaan , terdiri dari : rarapan, wanci kembang ura, wanci bhija, wanci samsam, wanci ghanda, pamandyangan, sesirat, pengasepan, pedamaran, patarana atau lungka-lungka, saab/kereb/tudung, genta (genta padma), bajra, canting, penastan.
Juga pada saat seorang Pandita sedang muput sebuah upacara, memakai atribut dan busana kepanditaan seperti : wastra, kampuh, kawaca, pepetet/petet, santog, sinjang, slimpet/sampet/paragi, kekasang, astha bharana/guduita, gondola, karna bharana, kanta bharana, rudrakacatan aksamala, gelangkana, angustha bharana, dan sebuah #amakuta atau yang lebih dikenal dengan nama Bhawa atau KETU.
Ketu ini ada 3 Warna sesuai dengan Tingkatan Sulinggih!
- Ketu Merah ,untuk Sulinggih sane wawu embas .
- Ketu Hitam , untuk Nabe .
- Ketu Putih , untuk Nabenya Nabe ( Sinuhun).
Semuanya ada tatanannya, tidak mau sendiri, ngancogin Tatanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar