Setelah Pura Agung Shanti Buana di Belgia kini nambah lagi ada Pura di Berlin, Jerman. Bagi umat Hindu Indonesia yang tengah berada di Berlin, Jerman tak perlu khawatir tidak bisa beribadah. Sebab, Pemerintah Kota Berlin menyediakan tempat beribadah, Astungkara... Di sebuah taman buatan yang cantik bernama Gaerten der Welt.
Semula, Pemkot Berlin membuat satu taman buatan dengan nuansa Bali bernama Balinesischer Garten atau Taman Bali. Di dalamnya terdapat koleksi tanaman tropis dan arsitektur bangunan Bali, seperti pura kecil dan satu ruangan multifungsi yang biasa disebut ‘Bale Dangin’.
Pura yang diberi nama Tri Hita Karana itu memiliki Padmasana dan Pelinggih Penglurah. Ide pembangunan ini datang Pemkot Berlin dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Kemahsyuran Bali membuat mereka menciptakan bangunan tersebut.
Antusias pengunjung sejak tahun 2003 ke Taman Bali cukup besar. Alhasil, Pemkot Berlin harus memperluas area taman itu. Proses renovasi dimulai dari tahun 2015 lalu dan telah rampung pada April 2017.
Setelah direnovasi, Taman Bali itu berada di area rumah kaca yang lebih besar dan diberi nama Tropenhalle. Ketinggian bangunan mencapai 12 meter.
Bangunan rumah kaca itu juga memiliki pengatur suhu dan kelembaban, sehingga suasana tropis seperti Indonesia bisa tercipta. Di dalamnya juga terdapat kafe Bali. Sayangnya, kendati kafe itu menyediakan berbagai mebel dari Pulau Dewata, tetapi mereka tidak menyajikan makanan khas Bali atau Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Fauzi Bowo, turut berkontribusi dalam perluasan Taman Bali. Dia turut melobi Pemkot DKI agar turut menyumbang. Alhasil, di bawah kepemimpinan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, Pemkot DKI menyumbang satu Pelinggih Penunggun Karang. Maka, tak heran jika terdapat plakat dengan tanda tangan Ahok di rumah kaca itu.
Pria yang akrab disapa Foke itu berharap dengan keberadaan Taman Bali bisa mempererat hubungan kedua negara.
"Saya berharap sumbangan Pelinggih Penunggun Karang dari Pemprov DKI ini diharapkan dapat mempererat persaudaraan dua kota yaitu Jakarta dan Berlin," ujar Foke dalam sambutannya pada Rabu, 10 Mei.
Pemkot Berlin dan komunitas Indonesia sudah mengundang Ahok untuk ikut hadir dalam peresmian Taman Bali. Dia sudah sempat minatnya pada tahun lalu. Tetapi, kesibukan Pilkada membuat Ahok mengurungkan niat itu dan mengirimkan Plt Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Syahrul Effendi.
Sebelum digunakan, kelompok masyarakat Hindu yang ada di Berlin mengadakan upacara pencucian Pura atau Ngenteng Linggih. Upacara itu dipimpin oleh Pedanda Wayahan Bun dari Griya Sanur Pejeng didampingi Ida Pandita Mpu Jaya putra Pemuteran dari griya Penataran Renon.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 125 warga Hindu Bali yang bermukim di Jerman dan beberapa negara di Eropa lainnya seperti Swiss, Italia dan Irlandia. Salah satu warga Indonesia di Berlin, Putri Suwija mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga Taman Bali yang lebih luas bisa terwujud.
Berdasarkan informasi yang diperoleh proses renovasi Taman Bali itu menelan biaya mencapai 4,5 juta Euro. Semua biaya ditanggung oleh Pemkot Berlin.
Kini, Taman Bali terlihat semakin asri di dalam rumah kaca. Selain Taman Bali, Gaerten der Welt juga menyediakan taman dengan nuansa Jepang dan Korea. Semua fasilitas itu menjadi salah satu program andalan pariwisata Festival Taman Internasional yang digelar mulai 13 April-15 Oktober 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar